Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan, Lukluk Ufika Naja menceritakan kesan pertamanya saat mengikuti program Kampus Mengajar (KM) angkatan 7 di Sekolah Dasar Negeri (SD N) 2 Ngumbul Tulakan.
Mahasiswa yang akrab dipanggil Fika ini mengaku bahagia saat dirinya bisa mengikuti program MBKM karena dapat menebarkan manfaat kepada sekitar sekaligus senang bisa memperoleh pengalaman mengajar.
“Alhamdulillah bahagia sekali apalagi saat pertama kali datang murid-murid langsung mengerumuni kami dan berebut meminta jabat tangan. Selain itu, Bapak Ibu guru yang ramah menambah suasana jadi lebih mudah untuk berinteraksi dan berkomunikasi,” ujar Fika.
Sebagaimana hasil observasi dari mahasiswa KM 7 SD N 2 Ngumbul Tulakan, di setiap ruang kelas sudah terdapat kreasi siswa yang berkaitan dengan literasi maupun numerasi.
“Sudah ada pojok baca namun belum sempurna dan masih ada siswa yang belum lihai membaca,” terangnya.
Sehingga Fika bersama anggota kelompok yang bertugas akan menjalankan program kerja yang telah direncanakan dengan tujuan untuk meningkatkan angka literasi dan numerasi siswanya.
“Proker yang akan kami laksanakan di antaranya ada lomba cerdas cermat, pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, merevitalisasi perpustakaan dan pojok baca di setiap kelas, pembaharuan mading dengan menerapkan semangat literasi, festival literasi dan numerasi, kemudian hiburan numerasi,” tandasnya.
Program Kampus Mengajar 7 yang akan berlangsung sampai 9 Juni 2024 ini mendapatkan sambutan baik dari pihak sekolah karena merasa terbantu dalam meningkatkan kualitas literasi dan numerasi peserta didiknya.
“Terima kasih telah memberikan kami kesempatan sehingga kami pun dapat belajar sambil berdampak dengan memberikan kontribusi baik di sekolah tersebut tentunya dengan izin bapak ibu guru di sekolah tersebut,” pungkas Fika selaku ketua KM 7 SD N 2 Ngumbul Tulakan.