Kuliah Kerja Nyata (KKN) angkatan ke-32 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan yang mengambil tema Intervensi Pencegahan Stunting untuk Mewujudkan Generasi Sehat Menuju Indonesia Emas ini menyelenggarakan ujian responsi yang diikuti oleh mahasiswa, berpusat di Aula kampus. Jumat (03/11/2023).
Sugiyono, M.Pd. selaku ketua pelaksana menyampaikan responsi ini bertujuan untuk mengetahui pertanggungjawaban mahasiswa atas kegiatan yang telah dilaksanakan, termasuk materi non-dokumenter.
“Semoga dalam responsi ini para peserta dapat menguasai serta menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan oleh para dosen penguji,” katanya.
Dirinya menyampaikan, dalam responsi ini terdapat beberapa materi yang akan diujikan terkait penguasaan laporan hasil kegiatan KKN dan berbagai hal yang bersangkutan dengan persoalan kegiatan tersebut.
“Mahasiswa harus menyiapkan laporan individu, laporan kelompok, serta buku catatan harian,” tandasnya.
Selanjutnya, Luthfi selaku mahasiswa KKN yang mengikuti responsi mengatakan sangat lega karena segala keperluan dan tanggungan pada program tersebut telah usai. Akan tetapi, dirinya menuturkan urgensi penanganan masalah stunting dilokasi tempatnya bertugas bukanlah hal yang begitu mendesak. Namun, ada beberapa hal lain seperti kekuatan-kekuatan lokal yang sangat berpotensi apabila dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik.
“Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa KKN kelompok 1 juga mengupayakan beberapa aspek selain penanganan stunting menjadi program kerja di tempat pengabdian,” ujarnya.
Dirinya mengaku, dalam mengahadapi responsi ini menyiapkan terkait kelengkapan administrasi, seperti laporan, artikel ilmiah, presensi, dokumentasi, dan catatan harian. Selain itu, ia juga menyiapkan terkait apa saja yang telah ditorehkan sekaligus diperoleh dari program KKN.
“Semoga segala program yang kami laksanakan bisa menjadi pemantik seluruh elemen masyarakat untuk tetap siap siaga dalam menangani kasus stunting dan tak lupa tetap memerhatikan dan meningkatkan kekuatan-kekuatan potensi lokal desa,” pungkasnya.