Dalam merawat kebhinekaan, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan bekerja sama dengan Socio Cultura Indonesia (SCI) menggelar Pesta Literasi Pemuda Pacitan. Kegiatan yang diikuti oleh ratusan peserta ini diselenggarakan di halaman kampus setempat, Senin (30/10/2023) malam.
Mulyadi, M.Pd. selaku Wakil Ketua III STKIP PGRI Pacitan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan acara ini sebagai upaya dalam menyemarakkan literasi dengan harapan mampu meningkatkan angka literasi mahasiswa maupun seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Pacitan.
“Mudah-mudahan kita semua dalam pesta literasi ini dapat memberikan dampak baik khususnya bagi STKIP PGRI Pacitan dan umumnya bagi Kabupaten Pacitan,” ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan pesan dari Dr. Mukodi M.S.I yang pada saat itu berhalangan hadir, mengapresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan di kampus yang sifatnya dapat mengundang pihak-pihak di luar kampus maupun mahasiswa.
“Karena berjalan sendiri untuk meraih sesuatu sangat berat, sedangkan berjalan bersama akan terasa lebih ringan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Dr. Agoes Hendriyanto, M.Pd. menyampaikan orasinya terkait budaya Pacitan yang sangat luar biasa. Di mana kota yang mendapat julukan 1001 goa ini merupakan kota tua yang penuh misteri. Selain itu, budaya merupakan sebuah seni pertunjukan.
“Pacitan kaya akan budaya seperti wayang beber, badut sinampurno, tetaken, ceprotan dan masih banyak lagi yang sudah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB),” tandasnya.
Pihaknya berharap, Kabupaten Pacitan mampu menjembatani hal-hal seperti ini guna membangun Pacitan serta sebagai bentuk penghargaan terhadap kearifan lokal yang tersebar di Kabupaten ini. Ia juga menyerukan untuk menjadikan literasi sebagai alat yang bisa menyatukan pemuda dalam usaha melestarikan dan mempromosikan kebhinekaan.
“Kalian para mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam merawat kekhasan budaya Pacitan,” pungkasnya.
Perlu diketahui, kegiatan ini juga bekerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia (Imasind), Dinas Pariwisata, Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Pacitan.