Unit Kegiatan Mahasiswa Kependudukan (UKM-K) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan menggelar sosialisasi pencegahan stunting di Balai Dusun Trenggono, Desa Kebondalem, Kecamatan Tegalombo pada Rabu, (31/7/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 20 orang kader posyandu setempat.
Ricky selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan, gejala stunting dapat diketahui melalui beberapa kriteria yang telah ditentukan seperti tubuh anak lebih pendek dibandingkan standar tinggi badan anak seusianya, berat badan anak bisa lebih rendah untuk anak seusianya, pertumbuhan tulang terhambat, mudah sakit, gangguan belajar, dan gangguan tumbuh kembang.
“Jika menjumpai kasus tersebut, para orang tua harus hati-hati karena memungkinkan terjadi stunting,” ujarnya.
Sehingga UKM Kependudukan berinisiatif melaksanakan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan stunting.
“Mengingat stunting bisa berdampak pada pertumbuhan otak yang tidak maksimal,” jelasnya
Menurutnya, dengan memberikan sosialisasi kepada kader posyandu merupakan salah satu langkah strategis untuk memutus rantai terjadinya kondisi gagal tumbuh kembang pada anak-anak .
“Semoga para ibu-ibu kader posyandu dapat menjadi agen perubahan dalam upaya menurunkan angka stunting di desa ini,” ujar Ricky.
Sementara itu, Slamet Saeroji selaku Kepala Dusun Trenggono menyampaikan apresiasi atas inisiatif UKM Kependudukan STKIP PGRI Pacitan yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mewujudkan generasi muda yang sehat dan cerdas.
“Kami sangat berterimakasih atas kehadiran UKM-K yang telah memberikan sosialisasi tentang stunting yang sangat bermanfaat bagi kami,” ungkap Slamet.