Unit Kegiatan Mahasiswa Kependudukan (UKM-K) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI Pacitan) berhasil meraih juara 3 lomba Bedah Kasus Isu-Isu Kependudukan yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur. Acara tersebut dihelat dalam rangkaian kegiatan Pelantikan dan Peningkatan Kapasitas Koalisi Muda Kependudukan Provinsi Jawa Timur yang diikuti oleh UKM-K dari Perguruan Tinggi mitra BKKBN se-Jawa Timur. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Lestari, Gedung BKKBN Provinsi Jawa Timur Jl. Airlangga No. 31 – 33 Surabaya, Sabtu (09/12/2023).
Sahrul Khoirudin, selaku ketua UKM-K periode 2023/2024 menyampaikan bahwa persiapan yang dilakukan untuk mengikuti lomba terbilang singkat. Di mana undangan yang diterima dari Badan BKKBN hanya berselang dua hari dengan pelaksanaan.
“Meskipun terbilang mendadak, namun kita memaksimalkan persiapannya untuk mengikuti acara tersebut dan kami berhasil menunjukkan bahwa STKIP PGRI Pacitan mampu bersaing dengan kampus-kampus besar yang ada di Jawa Timur,” tuturnya.
Dirinya dan tim tidak menyangka bisa berhasil mengalahkan peserta dari universitas lain yang turut berpartisipasi mengikuti lomba tersebut, dari awal memang tidak berekspektasi tinggi untuk menang.
“Tujuan utama kami dalam kegiatan ini adalah untuk belajar dan membangun relasi dengan koalisi kependudukan di luar kampus STKIP PGRI Pacitan,” tandas Sahrul.
Selanjutnya, Hardiana Rizqiyani Listari selaku peserta lomba menjelaskan dalam lomba tersebut terdapat satu sesi dengan dua babak yang menggunakan sistem waktu. Di mana dalam sesi pertama tim UKM-K dari STKIP PGRI Pacitan mendapatkan soal tentang mobilitas penduduk yang diperoleh secara acak dari panitia.
“Di sini kita diberi waktu berdiskusi tiga menit dan menyampaikan hasil diskusi selama dua menit. Dilanjutkan sesi kedua, tanya jawab langsung dengan juri seputar problematika kependudukan,” imbuhnya.
Sementara itu, Sugiyono, M.Pd. selaku pembimbing UKM-K merasa bersyukur atas keberhasilan mahasiswanya. Dengan persiapan yang sebentar, hanya sekitar 24 jam tetapi mahasiswa yang menjadi delegasi lomba bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
“Ini menunjukkan kematangan mereka dalam berorganisasi, semoga menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berperan aktif peduli memecahkan problematika kependudukan yang ada,” pungkasnya.
Sebagai informasi untuk juara 1 ajang ini dimenangkan oleh Universitas Airlangga, dan juara 2 diraih oleh UIN Sunan Ampel Surabaya.