Stunting masih menjadi perbincangan hangat kala ini. Dalam pencegahannya diperlukan kerja sama dengan berbagai pihak agar mengalami penurunan. Salah satunya peran mahasiswa sebagai kaum akademisi sekaligus agen of change dalam lingkungannya harus menjadi pelopor pencegahan stunting.

Zada Mardati selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Pendidikan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan menyampaikan persepsinya mengenai stunting yang merupakan kondisi gagal tumbuh dan berkembang akibat kurangnya asupan gizi dalam kurun waktu yang lama.

“Utamanya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan perlu diketahui bahwa orang pendek belum tentu stunting, akan tetapi orang stunting sudah pasti pendek,” ujarnya, Kamis (05/09/2023).

Ia mengatakan ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan seseorang terkena stunting. Hal ini perlu diperhatikan supaya bisa tumbuh dan berkembang dengan normal.

“Minimnya akses air bersih dan sanitasi, kurangnya asupan gizi selama hamil, kebutuhan gizi anak yang kurang tercukupi, layanan kesehatan terbatas, terkena penyakit anemia,” terang Zada selaku Duta Genre STKIP Pacitan.

Sebagai mahasiswa sudah seharusnya meningkatkan literasi sekaligus mengambil peran dalam rangka mengedukasi kepada masyarakat khususnya para remaja agar kebutuhan gizinya tercukupi dan terhindar dari penyakit gagal tumbuh dan berkembang.

“Dengan menerapkan pola makan seimbang yang berpedoman pada isi piringku, melakukan aktivitas fisik selama 30-60 menit sehari, mengonsumsi tablet tambah darah satu minggu sekali bagi perempuan dan minum air putih yang cukup,” imbuhnya.

Dirinya mengatakan, harus ada aksi nyata yang dilakukan dalam memerangi hal tersebut. Seperti halnya menerapkan pola hidup sehat serta berkonsultasi kepada tim pelayanan kesehatan sekitar.

“Sebagai mahasiswa harus mampu menjadi garda terdepan sekaligus panutan para remaja dalam memerangi stunting,” pungkasnya

Spread the love
One thought on “Tanggapi Isu Stunting, Begini Respon Mahasiswa STKIP Pacitan”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *