Momentum bersejarah di bulan Mei salah satunya adalah Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tahunnya dengan tema yang berbeda. Dalam memperingati Hardiknas 2025, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan menggelar Doa Bersama. Jumat, (2/2/2025) di Musholla Darul Fikri.
Ketua STKIP PGRI Pacitan Bakti Sutopo, M.A. menyampaikan bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia karena berkaitan erat dengan pembangunan nasional.

“Pendidikan ini tidak bisa dilepaskan dari Republik Indonesia, peran pendidikan tidak bisa dianggap remeh,” katanya saat mengisi sambutan.
Tidak bisa dipungkiri tantangan pendidikan saat ini kian beragam, sebagai perguruan tinggi tentu diharapkan mampu menghadapi permasalahan dengan menjadi kampus yang adaptif.
“Menuju kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia bukan berati tidak ada masalah, justru kampus memegang peran penting untuk bisa menjawab tantangan itu dengan memberikan akses pendidikan bagi calon mahasiswa tanpa mendiskriminasikan,” tandasnya.
Tentunya hal itu tidak terlepas dari perjuangan sosok pahlawan pendidikan yang senantiasa kita kenal, yaitu Ki Hadjar Dewantara dengan semboyannya Ing Ngarsa Sung Tuladha yang memiliki arti menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang di sekitarnya, Ing Madya Mangun Karsa yang memiliki arti walaupun berada di tengah kesibukan, harus mampu membangkitkan dan memberikan semangat bagi orang lain, Tut Wuri Handayani yang memiliki arti seseorang harus dapat menjadi pendorong bagi orang lain, dengan memberikan semangat kerja dan moral yang baik, sehingga menumbuhkan motivasi dan semangat.
“Sehingga kita bisa menikmati pendidikan hingga saat ini, mari meneladani profil pahlawan pendidikan, mari sama-sama mewarisi tata nilai yang bisa kita gali dari pahlawan pendidikan kita,” tutupnya dalam sambutannya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan menggelar doa bersama yang ditujukan kepada pahlawan pendidikan yang sudah memperjuangkan pendidikan hingga saat ini dan dilanjutkan dengan prosesi potong tumpeng.