Siti Ramadhani, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) semester 5 baru saja menghibahkan secara langsung buku antologi yang berisi salah satu karyanya berjudul Perihal Luka kepada perpustakaan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan, Rabu (13/12/2023).
Buku antologi tersebut berisikan kumpulan cerita tentang luka, bagaimana cara untuk bangkit dari kesedihan, menganggap luka adalah hal yang lumrah dan luka bukanlah suatu hal yang buruk.
“Bagi saya, menulis merupakan salah satu cara saya untuk mengekspresikan diri dan menyalurkan emosi melalui rangkaian kata yang saya tuliskan,” ujar Siti.
Ia menjelaskan, mulai tertarik dengan dunia kepenulisan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Dan saat menempuh pendidikan Strata 1 (S1) dirinya menuangkan ide tersebut melalui eventĀ undangan menulis buku gratis bernama Mahirnulis salah satu akun instagram sekaligus penerbit yang giat membagikan info terkait dunia kepenulisan.
“Saat SD saya rutin menulis buku harian, menulis puisi anak, di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) saya mulai menulis quote, dan juga cerpen. Pada jenjang kuliah ini sebenarnya sudah ada beberapa bahan tulisan tapi belum saya bukukan,” tambahnya.
Buku antologi yang ditulis pada bulan September 2023 tersebut didedikasikan kepada kampus tercinta. Dari mahasiswa, untuk mahasiswa, dan seluruh masyarakat kampus STKIP PGRI Pacitan.
“Harapan saya semoga buku tersebut bisa bermanfaat, walaupun masih belum sempurna. Akan tetapi semoga bisa menambah minat baca kita,” tandasnya.
Melalui karya tersebut, dirinya menyampaikan untuk memperjuangkan apa yang pantas diperjuangkan dan meninggalkan yang seharusnya ditinggalkan. Ia berpesan kepada para mahasiswa supaya tidak takut untuk berkarya, produktif dalam hal yang positif dan selagi masih muda harus menggunakan kesempatan yang ada.
“Target kedepannya, semoga saya bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi, dan bisa konsisten dalam menulis, karena konsisten bukanlah hal yang mudah,” pungkasnya.