Resmi dilantik menjadi Ketua Satuan tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) tahun 2024 oleh Ketua STKIP PGRI Pacitan, Dr. Sri Pamungkas, M.Hum. mendedikasikan dirinya untuk berkontribusi positif dalam mewujudkan pencegahan dan penanganan pelecehan seksual di kampus sesuai dengan Peraturan MenteriĀ Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 30 Tahun 2021.
Untuk bisa menjadi Satgas PPKS di lingkup kampus, Dr. Sri Pamungkas harus melewati tahap seleksi mulai dari seleksi administrasi, wawancara hingga uji publik yang diselenggarakan oleh panitia seleksi (pansel).
Dr. Sri Pamungkas memaparkan, langkah-langkah yang akan dilakukan oleh tim satgas PPKS dengan melakukan koordinasi kepada seluruh warga kampus mulai dari mahasiswa, pendidik maupun tenaga kependidikan dengan melakukan sosialisasi internal terkait pencegahan dan strategi penanganan. Tidak hanya itu, perlu adanya sinergi bersama untuk membangun jaringan dengan psikolog, Dinas Kesehatan, Dinas KBPPPA, Kemenag, Dinas Sosial, Kepolisian, Lembaga Pertisipasi Publik Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, dan Pusat Pendidikan Keluarga.
“Selain itu, di dalam kampus akan terus melakukan kegiatan real seperti sosialisasi melalui media, flyer, baner tentang kekerasan seksual, dan memberikan layanan konseling baik e-konseling maupun langsung. Satgas PPKS tentu tidak bisa terpasung di dalam kampus,” tandasnya.
Lebih lanjut, dirinya menceritakan mulai melakukan hal-hal di luar kampus terutama berkiprah di dunia anak-anak, remaja, dan perempuan sejak tahun 2013 saat masih mengenyam pendidikan doktor.
“Munculnya fenomena yang terjadi akhir-akhir ini memang sangat membutuhkan konsentrasi lebih berkaitan dengan tingginya angka perundungan, pelecehan seksual, tekanan besar yang dialami mahasiswa, depresi, dan kurangnya komunikasi dengan orang-orang di sekitarnya, hingga angka bunuh diri sebagai imbas dari hal tersebut. Tercatat 971 kasus bunuh diri di Indonesia hingga Oktober 2023 sementara Jawa Timur menduduki peringkat kedua setelah Jawa Tengah,” ujarnya.
Pihaknya berharap, kampus bisa menjadi tempat yang aman, nyaman, dan nondiskriminasi bagi siapapun. Dengan adanya satgas PPKS, seluruh warga kampus akan memiliki saluran untuk menyampaikan keluh kesah sehingga permasalahan yang tengah dihadapi dapat terurai dan konflik yang ada dalam diri tidak berimbas pada perilaku yang kurang berterima dalam budaya yang berlaku.
“Mahasiswa adalah generasi masa depan Indonesia. Orang tua, kampus, masyarakat sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran kalian. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik, mental, menjadi hamba yang taat pada Tuhan, mempunyai literasi yang baik adalah modal untuk meraih sukses. Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, satgas PPKS menjadi salah satu tempat untuk kalian menumpahkan segala kegundahan agar permasalahan yang selama ini mengganjal dapat terurai,” ucapnya untuk memotivasi mahasiswa.