Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Sejarah menggelar seminar budaya dalam rangka peringatan Dies Natalis Pendidikan Sejarah dan Dies Natalis ke-32 STKIP PGRI Pacitan. Acara ini berpusat di Aula kampus setempat, Senin, (29/07/2024).
Ketua HMP Pendidikan Sejarah, Uly Via Farika menyampaikan pada seminar kali ini mengusung tajuk Ngadi Salira Ngedi Busana Gagrak Surakarta Hadiningrat yang mengandung makna bahwa seseorang harus menyesuaikan penampilannya dengan situasi dan kondisi.
“Dalam konteks budaya Jawa, khususnya Surakarta, busana merupakan salah satu bentuk ekspresi diri yang mencerminkan identitas dan jati diri seseorang,” ujarnya.
Menurutnya, melalui kegiatan ini bisa menjadi sarana bagi mahasiswa atau kaum muda untuk melestarikan budaya Jawa khususnya budaya tradisional.
“Semoga bisa menjadi ajang silaturahmi dan diskusi yang bermanfaat bagi kita semua,” jelasnya.
Hadir membuka acara, Ketua STKIP PGRI Pacitan, Dr. Mukodi, M.S.I. dalam sambutannya mengaku bersyukur karena masih ada kepedulian dari generasi muda untuk melestarikan kebudayaan Jawa.
“Indonesia memiliki berbagai suku, kebudayaan dan memiliki keunikan serta kearifan lokal yang harus dilestarikan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, beliau mengatakan sebagai generasi muda terlebih mahasiswa harus memiliki pemahaman komprehensif terhadap budaya yang ada di Indonesia supaya tetap menjadi negara unik dan autentik.
“Semoga dengan adanya seminar ini betul-betul menjadi bermakna,” tutupnya.
Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang diserahkan kepada Ketua STKIP PGRI Pacitan sebagai simbol perayaan Dies Natalis Program Studi Pendidikan Sejarah dan Dies Natalis ke-32 kampus. Seminar budaya ini menghadirkan narasumber RT. Nurul Hidayat Dwijodipuro, S.Pd.