Bermula ingin keluar dari zona nyaman, Agung Wibowo atau yang akrab disapa Agung mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) semester 7 mantap mengikuti program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 5 kampus merdeka. Program yang diikuti ini berlangsung selama 4,5 bulan dari 4 September hingga 31 Desember mendatang.
Dirinya menuturkan, sempat bimbang untuk memilih mengikuti program apa yang akan diikuti, dikarenakan banyaknya pilihan yang tersedia pada laman Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Awalnya saya bingung antara pilih magang atau Kampus Mengajar (KM), namun setelah saya tanya-tanya teman yang kebetulan kemarin mengikuti program MSIB di batch 3, menyarankan saya untuk ambil magang saja,” tuturnya pada tim progresif saat diwawancara via whatsapp, Kamis (09/11/2023).
Melalui konsultasi yang telah dilakukan dengan Ketua Program Studi (Kaprodi), dirinya mantap mengikuti program magang sekaligus ingin mewujudkan tekatnya untuk belajar lebih jauh di luar kampus.
“Program MSIB memberikan benefit yang menarik bagi saya, salah satunya adalah konversi Satuan Kredit Semester (SKS) hingga 20, dan bantuan biaya hidup sebesar Rp2.800.000,- per bulannya,” jelasnya.
Berhubung dirinya menempuh perkuliahan di jurusan pendidikan, magang yang diikuti juga tidak jauh dari program studinya, yakni dibagian Pre-Service Teacher of Language tepatnya di Yayasan Hasnur Center Unit Global Islamic Boarding School yang berlokasi di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan.
“Dulu sebelum keterima magang, kami pendaftar bisa memilih mendaftar di 22 posisi di berbagai perusahaan, dan setelah melalui beberapa proses seleksi yang berbeda-beda karena setiap tempat proses seleksinya berbeda, saya akhirnya menerima tawaran magang di bagian pendidikan karena kebetulan sesuai dengan saran dari kaprodi,” tandasnya.
Ia menceritakan selama magang di tempatnya bertugas harus beradaptasi dengan menggunakan bahasa Inggris, meskipun tidak keseluruhan tetapi kebanyakan guru di sana menggunakan bahasa tersebut.
“Di sini saya harus belajar lagi biar bisa ngikutin, sama budaya di sini adalah super on time jadi kami sebagai anak magang harus menghargai waktu,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan tertarik dengan program-program MBKM yang memberikan manfaat serta dapat memperoleh pengalaman.
“Buat teman-teman mahasiswa, jangan takut keluar dari zona nyaman, mumpung masih duduk di bangku perkuliahan manfaatkan kesempatan yang ada,” pungkasnya.