Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan menyelenggarakan Ruang Diskusi Mahasiswa yang bertajuk “Partisipasi Mahasiswa Proaktif yang Melek Politik” dengan pembicara Widiono Ahmad Fajri, S.Pd. yang berlangsung secara dalam jaringan (daring) di zoom meeting, Minggu, (24/3/2024).
Fajri, alumnus STKIP PGRI Pacitan sekaligus ketua demisioner DPM periode 2017/2018 menyampaikan mahasiswa sebagai orang yang intelektual dianggap serba bisa oleh masyarakat memiliki peran penting dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintahan.
“Mahasiswa tidak melulu belajar tentang pendidikan saja tetapi juga tentang sosial masyarakat, karena masa depan politik Indonesia ada ditangan teman-teman,” ujarnya.
Sehingga mahasiswa yang merupakan generasi Z tidak boleh menutup mata dengan dunia politik, tetapi harus melibatkan diri untuk berpartisipasi.
“Karena citra politik dinilai buruk untuk saat ini dan sudah banyak bergeser makna disebabkan kita tidak belajar terkait apa itu politik,” tegasnya.
Dirinya menjelaskan, partisipasi politik tidak bisa dilepaskan karena sejatinya manusia adalah makhluk politik dan sebagai mahasiswa harus mampu memilih iklim politik yang cerdas.
“Kita sebagai mahasiswa tidak boleh terjebak di sesuatu yang viral, ketika menjadi mahasiswa harus mampu mengetahui apa visi misi dari setiap calon yang akan dibawa ketika menjadi pemimpin,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fajri mengatakan sebagai mahasiswa penting untuk memahami kegiatan politik terkait kebijakan yang harus diambil sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau belum.
“Politik pada intinya adalah sebuah sistem yang membawa masyarakat ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.
Melalui organisasi-organisasi mahasiswa yang berada di kampus bisa dijadikan wadah bagi mahasiswa untuk mengetahui politik dan menunjang kemampuan diri.
“Tugas teman-teman mahasiswa adalah menyadarkan masyarakat untuk melek politik,” pungkasnya.