Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan menyelenggarakan sosialisasi stunting melalui edukasi Keluarga Berencana (KB) dan edukasi pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu balita di Desa Gondang, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan.
Kegiatan tersebut berlangsung di pos pelayanan terpadu (posyandu) Dusun Gabeng kawasan setempat yang dihadiri oleh ibu menyusui, ibu hamil, ibu balita, dan kader posyandu.
Mahasiswa KKN Annisa Dea Octaviyani selaku narasumber menyampaikan sosialisasi ini untuk memberikan edukasi terkait pencegahan stunting sekaligus sebagai upaya dalam mengontrol pertumbuhan penduduk Indonesia agar tetap stabil dan angka stunting berkurang.
“Supaya bisa melakukan tindakan pencegahan Stunting sejak masa kehamilan hingga usia anak balita sehingga kehidupan rumah tangga menjadi lebih harmonis,” ungkapnya.
Annisa mengatakan, 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan periode 270 hari saat janin masih dalam kandungan dan 730 hari setelah lahir dalam 2 tahun pertama kehidupan anak.
“Terjadi proses tumbuh kembang yang sangat cepat pada seluruh organ dan sistem tubuh sampai anak berusia 2 tahun,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pada periode 1000 HPK terjadi perkembangan sel-sel otak sehingga ketika terjadi gangguan akan berdampak permanen dan tidak bisa diperbaiki.
“Masa ini sangat penting, karena menentukan kualitas hidup manusia di kemudian hari,” terang Annisa.
Sementara itu, Rendi Wahyudi menambahkan edukasi terkait Keluarga Berencana (KB) yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 1970 dengan berdirinya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
“KB itu sebuah perencanaan kehidupan masing-masing suami istri dalam melahirkan dan mendidik anak sebagaimana yang diinginkan,” imbuhnya.
Pihaknya berharap, melalui edukasi ini masyarakat Desa Gondang bisa mengetahui terkait stunting sekaligus bagaimana cara pencegahannya.
“Semoga ilmu yang kami berikan bisa bermanfaat dan bisa diterapkan oleh masyarakat agar bebas dari stunting,” pungkasnya.