Aprilia Syuri mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pacitan program studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) mengikuti program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Batch 3 di Universitas Negeri Padang. Berlangsung selama kurang lebih 4 bulan sejak 28 Agustus 2023 hingga 05 Januari mendatang.
Dalam mengikuti program ini, ia menuturkan termotivasi mengikuti PMM karena ingin mencari pengalaman kuliah di tempat lain sekaligus mengeksplorasi budaya Minangkabau dan sebagai ajang menambah relasi.
“Ingin beradaptasi dengan lingkungan serta orang-orang baru melalui program PMM, sekaligus pengen naik pesawat gratis,” celetuknya saat diwawancara tim progresifnews.id melalui whatsapp, Jumat (17/11/2023).
Sebelum dinyatakan diterima, ia harus mencari perguruan tinggi yang memiliki prodi PGSD seperti yang ia tempuh saat berkuliah di STKIP PGRI Pacitan.
“di UNP ada prodi yang sama dan alhamdulillahnya juga keterima PMM di situ, seneng campur terharu sih bisa dapat kesempatan belajar di tempat baru tapi ya harus rela jauh dari keluarga,” ujarnya.
Di tempat baru, tentu memerlukan waktu tersendiri untuk beradaptasi agar bisa mengikuti kebiasaan apa saja yang diterapkan di sana. Namun, ia sudah menyiapkan diri dengan mulai mencari informasi terkait ketentuan apa saja yang diberlakukan di UNP.
“Di sini sistem perkuliahannya menggunakan e-learning untuk presensi dan pengumpulan tugas. Sedangkan untuk kegiatan pembelajarannya ada yang dilakukan secara daring maupun luring,” tandasnya.
Dirinya menceritakan, selama mengikuti program PMM di UNP banyak hal menyenangkan dan berharga sekaligus diterima dengan baik oleh pihak kampus dengan dijemput dari bandara menuju lokasi perkuliahan sekaligus disediakan asrama sebagai tempat tinggal mahasiswa.
“Mahasiswa PMM juga diberitahu mengenai Falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, yakni filosofi hidup yang dipegang dalam oleh masyarakat Minangkabau di mana ajaran Islam dijadikan sebagai satu satunya landasan atau pedoman tata pola perilaku dalam berkehidupan,” jelasnya.
Pihaknya menjelaskan, di akhir pekan ada kegiatan Modul Nusantara Kebhinekaan di mana hal ini selalu dinanti oleh seluruh mahasiswa yang mengikuti PMM karena bisa belajar sambil jalan-jalan sekaligus melepas penat setelah melakukan perkuliahan.
“Mahasiswa PMM diajak mengunjungi Museum Adityawarman, Masjid Raya Sumatra Barat, Istana Basa Pagaruyuang, PDIKM (Pusat Dokumentasi Informasi Kebudayaan Minangkabau) Padang Panjang, hingga ke tempat wisata alam Air Terjun Lembah Anai,” pungkasnya.